#

Semangat Tinggi di Tengah Cuaca Panas: Bhante Nyanasuryanadi Berbagi Wawasan tentang Buddha dan Makna Hidup

Admin | 10 Oktober 2024

Yogyakarta, 5 Oktober 2024 - Di tengah cuaca yang cukup panas, Sangkring Art Space di Yogyakarta menjadi tempat berlangsungnya sebuah acara sharing yang inspiratif bertajuk "Ada Apa antara Buddha, Kamu dan Makna Hidup?" pada Sabtu sore. Meski suhu udara cukup tinggi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para peserta untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh YM. Nyanasuryanadi, Mahathera (Dr. Partono, M.Pd., M.Pd.B).

Dalam suasana yang penuh antusiasme, Bhante Nyanasuryanadi memulai sesinya dengan membahas tentang pemahaman penderitaan melalui konsep Empat Kebenaran Mulia dalam ajaran Buddha. Beliau menekankan bahwa memahami penderitaan merupakan langkah pertama menuju kebebasan, mengawali diskusi yang mendalam tentang konsep fundamental dalam Buddhisme ini.

Para peserta terlihat tekun mencatat dan sesekali mengipasi diri, namun tetap fokus pada setiap penjelasan yang diberikan Bhante. Beliau melanjutkan dengan menjelaskan bagaimana Empat Kebenaran Mulia dapat diterapkan dalam konteks kehidupan modern, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan mental yang dihadapi generasi saat ini.

Dalam pesannya, Bhante Nyanasuryanadi menekankan pentingnya memahami penderitaan dan bagaimana menyikapinya. Pesan ini mengajak para peserta untuk merefleksikan sumber penderitaan dalam hidup mereka dan menemukan cara-cara bijaksana untuk menghadapinya sesuai dengan ajaran Buddha.

Acara sharing ini merupakan bagian dari rangkaian Nusantara Dharma Book Festival 6.0 (@dharmabookfest), sebuah festival yang bertujuan untuk menyebarkan pengetahuan dan mendalami nilai-nilai spiritual. Meskipun berlangsung di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat, semangat para peserta untuk belajar dan merefleksikan diri tidak surut.

Beberapa peserta mengungkapkan bahwa meski cuaca panas, mereka merasa mendapatkan kesejukan batin. Penjelasan Bhante tentang Empat Kebenaran Mulia dianggap membuka perspektif baru bagi mereka dalam memahami dan mengatasi penderitaan sehari-hari.

Dengan berakhirnya acara, para peserta meninggalkan Sangkring Art Space dengan wajah berbinar, membawa pulang tidak hanya catatan penuh wawasan, tetapi juga pemahaman baru tentang konsep penderitaan dalam ajaran Buddha dan cara-cara praktis untuk menghadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini sekali lagi membuktikan bahwa pencarian makna hidup dan spiritualitas tetap menjadi hal yang sangat diminati, bahkan di tengah kondisi yang kurang nyaman sekalipun.