Malam Kembang Tiga Tradisi: Umat Doakan Y.A. Mahasthavira Dharmamurti Menuju Alam Bahagia

Malam Kembang Tiga Tradisi: Umat Doakan Y.A. Mahasthavira Dharmamurti Menuju Alam Bahagia

Admin | 25 Juni 2025

Jakarta, 24 Juni 2025 — Ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru menghadiri Doa Malam Kembang untuk mendiang Y.A. Mahasthavira Dharmamurti di Gedung Serba Guna Asokavardhana, Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat. Acara ini menjadi bagian penting dari rangkaian pelepasan tokoh besar Buddhis Indonesia yang wafat dengan tenang di Cianjur pada 19 Juni 2025 pukul 14.10 WIB.

Puja Bersama Tiga Tradisi

Sesuai dengan spirit keberagaman Buddhis Nusantara, doa malam ini dilaksanakan dengan tiga tradisi utama:

  • 🕯️ Pukul 17.00 WIB — Puja Theravada dipimpin oleh YM. Khemacaro Mahathera, Ketua Umum Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dan Wakil Ketua I STIAB Smaratungga.

  • 🕯️ Pukul 18.00 WIB — Puja Vajrayana dilaksanakan oleh para bhiksu dari komunitas Tibet dan Bhutanese.

  • 🕯️ Pukul 19.30 WIB — Puja Mahayana ditutup dengan pembacaan sutra dan persembahan cahaya oleh sangha dari Wihara Ekayana dan wihara Mahayana lainnya.

Turut hadir YM. Nyanasuryanadi Mahathera, Mahanayaka SAGIN dan Kaprodi Magister Pendidikan Keagamaan Buddha STIAB Smaratungga, yang ikut memimpin puja dan memberikan penghormatan secara langsung kepada almarhum.

Rangkaian Doa Kremasi

Prosesi akan dilanjutkan dengan Doa Kremasi pada Rabu, 25 Juni 2025 yang dilaksanakan di Krematorium Pawibana – RSUP Dr. Sitanala, Kota Tangerang. Jadwal lengkapnya sebagai berikut:

  • ⏰ 09.00 WIB — Pembacaan Doa Tradisi Theravada

  • ⏰ 10.00 WIB — Pembacaan Doa Tradisi Vajrayana

  • ⏰ 12.00 WIB — Pembacaan Doa Tradisi Mahayana

  • ⏰ 13.00 WIB — Menuju Krematorium Pawibana

  • ⏰ 15.00 WIB — Upacara Ritual Kremasi

Mengenang Sang Guru

Y.A. Mahasthavira Dharmamurti merupakan Kepala Wihara Aryamulama yang lahir di Bojonegoro, 27 Mei 1938. Sosok beliau dikenal sebagai tokoh lintas tradisi yang menjembatani komunikasi dan kolaborasi antara sangha Mahayana, Theravada, dan Vajrayana di Indonesia.

Semasa hidupnya, beliau aktif dalam pembinaan umat, pelatihan calon bhiksu, dan pengembangan pendidikan Buddhis. Wafatnya beliau meninggalkan duka yang mendalam namun juga memantik refleksi spiritual tentang kelahiran kembali dan pencapaian pembebasan batin.


“Semoga beliau terlahir kembali di alam suci, dan semua jasa beliau menjadi benih kebajikan bagi generasi mendatang.” — Ucapan duka dari para Sangha dan umat

Bagi umat yang hendak menghadiri kremasi atau memberikan penghormatan terakhir, panitia menyediakan layanan informasi dan pendaftaran di lokasi Wihara Ekayana Arama.