Artificial Intelligence: Mendorong Inovasi di Era Digital
- 19 November 2024
Jakarta (Bimas Buddha) - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Dialog Kerukunan Umat Buddha dan meluncurkan Buku Hari Raya dan Kalender Buddhis 2024-2061 di Auditorium H.M. Rasjidi, Gedung Kementerian Agama RI pada Jumat (7/3/2025). Acara tersebut juga menjadi momentum pengukuhan Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia (APTABI) dan Asosiasi Program Studi Pendidikan Keagamaan Buddha Indonesia (APROS PKBI).
Forum dialog kerukunan ini menandai beberapa pencapaian penting, termasuk peluncuran Kalender Buddhis 2024/2061 karya Bhikkhu Jayamedho Thera, penetapan PMA Nomor 27 tahun 2024 tentang Pendidikan Keagamaan Buddha, serta pengukuhan dua asosiasi pendidikan tinggi Buddhis di Indonesia.
Sumber foto : https://bimasbuddha.kemenag.go.id/
Dalam sambutannya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan dukungannya terhadap dialog keagamaan untuk menciptakan pencerahan. "Ya kami mendukung program seminar-seminar seperti ini, mengajak kita untuk menciptakan pencerahan. Mencerahkan bangsa dan tanah air kita ini," katanya.
Kepada peserta dialog, Nasaruddin mengutarakan relevansi ajaran Buddha dalam menghadapi persoalan kehidupan modern. Menag menekankan bahwa perjalanan hidup Siddharta Gotama membuktikan siapapun yang bersungguh-sungguh dapat mencapai puncak keluhuran, terlepas dari latar belakangnya.
"Semakin berat ujian yang dihadapi, semakin tinggi kelulusan yang akan dicapai. Tanpa ujian, tidak mungkin ada kenaikan kelas," ujar Menag.
Nasaruddin juga menyebutkan bahwa universalitas ajaran Buddha sangat penting sebagai sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan dunia. "Kerukunan antarumat beragama di Indonesia ini perlu kita rawat betul. Sebab, tidak ada kebahagiaan tanpa kerukunan," tambahnya.
Sumber foto : https://bimasbuddha.kemenag.go.id/
Sementara itu, Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya dialog tersebut. Menurutnya, acara ini bertujuan untuk menjaga hubungan harmonis antarumat Buddha serta meningkatkan kualitas sumber daya umat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Dialog kerukunan ini diselenggarakan dalam rangka menjaga hubungan antarumat Buddha serta membangun umat Buddha yang cerdas berkarakter dan siap menghadapi tantangan dunia modern, dengan tetap berpegang pada ajaran Buddha. Untuk itulah maka tema dialog ini adalah Berkumpul Bersama adalah Berkah Mulia," ujar Dirjen.
Acara dihadiri oleh Bhikkhu Sangha dari berbagai Majelis, Staf Khusus dan Staf Ahli Menag, jajaran pejabat Eselon I Kemenag RI, duta besar negara sahabat, Ketua dan perwakilan organisasi keagamaan Buddha, TNI POLRI yang beragama Buddha, ASN Ditjen Bimas Buddha yang sudah purnatugas, dan beberapa tamu undangan lainnya.