BROSUR PMB 2025
- 03 Maret 2025
Jakarta, 9 Juni 2025 - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan pentingnya integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sektor pendidikan dan mendukung BRICS untuk membahas isu tersebut secara serius. Hal tersebut diungkapkannya dalam forum 12th BRICS Education Ministers Meeting yang digelar di Brasilia, Brasil, beberapa waktu lalu.
Brian menekankan bahwa integrasi AI dalam pendidikan bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, meningkatkan efisiensi para pendidik, serta memperluas aksesibilitas layanan pendidikan.
Mendiktisaintek mengungkapkan bahwa Indonesia dengan sistem pendidikan terbesar ke-4 di dunia yang melayani lebih dari 50 juta siswa, 3,3 juta guru, dan 430 ribu sekolah, melihat urgensi untuk memanfaatkan AI guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
Indonesia telah mengambil langkah nyata dalam mengimplementasikan komitmen ini dengan melengkapi sekolah-sekolah dengan teknologi digital dan meluncurkan platform pembelajaran nasional berbasis AI yang disebut "Supperapp Rumah Pendidikan". Platform ini dirancang untuk memberikan akses layanan pendidikan yang terkurasi dan lebih personal bagi siswa, guru, dan sekolah.
Pemerintah Indonesia menargetkan 50 persen dari lebih 100.000 sekolah di seluruh nusantara akan mengajarkan AI dan coding pada tahun 2028. Target ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mempersiapkan generasi masa depan yang melek teknologi.
Dalam konteks pendidikan tinggi, Brian menegaskan Indonesia mendukung inisiatif untuk membangun ruang bersama di bidang pendidikan tinggi di seluruh negara BRICS. Menurutnya, hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan pasar talenta global yang semakin mobile dan kompetitif.
Mendiktisaintek menekankan pentingnya kolaborasi bersama dalam menghadapi tantangan perkembangan digital. Indonesia mendorong kolaborasi antar negara, khususnya dalam konteks BRICS, untuk berbagi praktik terbaik dan mendorong tata kelola yang bertanggung jawab dalam memanfaatkan potensi AI di bidang pendidikan.
Dalam pertemuan tersebut, Mendiktisaintek beserta seluruh ketua delegasi negara BRICS sepakat bahwa integrasi AI harus dilakukan dengan bijaksana, dengan mempertimbangkan etika, inklusivitas, sensitivitas kebudayaan, dan perspektif yang berpusat pada manusia.
Brasil selaku ketua BRICS tahun 2025 memutuskan empat isu prioritas bidang pendidikan untuk dibahas:
Keempat prioritas ini diharapkan dapat menjadi landasan kerja sama pendidikan yang lebih kuat di antara negara-negara BRICS dalam menghadapi tantangan global di era digital.
Tim Redaksi STIAB Smaratungga