#

MoU dan MoA STIAB Smaratungga Bersama Sangha Agung Indonesia: Menghidupkan Kembali Warisan Buddhisme di Nusantara

Admin | 31 Desember 2024

26 Desember 2024 – Dalam sebuah momen bersejarah, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Smaratungga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Nota Kesepahaman Akademik (MoA) dengan Sangha Agung Indonesia Wilayah Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Bengkulu. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dr. Partono, M.Pd., M.Pd.B. (Kepala Program Studi S2), Bhante Nyanaviriya, dan Dr. Ponijan, M.Pd. (Dosen STIAB Smaratungga). Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat pengabdian masyarakat dan melestarikan warisan budaya Buddhisme di Indonesia.

Momen ini tidak hanya menjadi ajang formalitas, tetapi juga menghidupkan kembali ingatan tentang kejayaan Buddhisme yang pernah ada di Nusantara. Dari Sumatera hingga Jawa, dari Kalimantan hingga Bali, ajaran Sang Buddha telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam budaya, seni, dan spiritualitas masyarakat.

Kejayaan Buddhisme di Sumatera

Di Sumatera, kejayaan Buddhisme berpendar seperti cahaya fajar. Kerajaan maritim Sriwijaya, yang pernah menjadi pusat perdagangan, juga dikenal sebagai mercusuar intelektual Buddhisme. Banyak biksu dan sarjana dari berbagai penjuru dunia datang ke Sriwijaya untuk belajar, menjadikannya sebagai titik temu kebijaksanaan lintas peradaban. Prasasti Kedukan Bukit dan Talang Tuwo menjadi saksi bisu semangat dharma yang melandasi kehidupan kerajaan tersebut.

Borobudur: Monumen Keabadian di Jawa

Di Jawa, Candi Borobudur berdiri megah sebagai simbol keabadian. Candi ini bukan hanya sekadar bangunan arsitektur, tetapi juga kitab suci yang terpahat di batu. Relief-relief yang menghiasi dindingnya menceritakan perjalanan hidup Sang Buddha, mengajarkan dharma melalui keindahan yang melampaui kata-kata. Bersama dengan Candi Mendut dan Pawon, Borobudur menjadi pusat spiritual yang menghubungkan manusia dengan alam semesta.

Harmoni dan Inklusi dalam Ajaran Buddhisme

Kejayaan Buddhisme di Nusantara tidak hanya terwujud dalam bangunan dan prasasti, tetapi juga dalam harmoni masyarakat yang menghormati kebijaksanaan dan cinta kasih. Ajaran Sang Buddha telah menyatu dengan tradisi lokal, menciptakan budaya yang kaya dan inklusif. Bahasa, seni, sastra, dan filsafat berkembang pesat, membawa nilai-nilai luhur ke dalam kehidupan sehari-hari.

Inspirasi untuk Masa Depan

Mengenang kejayaan Buddhisme di Nusantara bukan hanya tentang mengingat masa lalu, tetapi juga sebagai inspirasi untuk masa depan. Nilai-nilai Buddhisme—kedamaian, kebijaksanaan, dan kasih sayang—tetap relevan di tengah dunia yang terus berubah. Melalui pelestarian situs sejarah, penelitian manuskrip kuno, dan revitalisasi ajaran spiritual, kita dapat menjaga nyala obor kejayaan ini agar tetap bersinar di hati masyarakat.

Dengan penandatanganan MoU dan MoA ini, STIAB Smaratungga dan Sangha Agung Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama melestarikan dan mengembangkan warisan Buddhisme di Indonesia, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas.