Bhikkhuni Thitacarini Wakili Indonesia di 19th Sakyadhita International Conference di Malaysia
- 17 Juni 2025
Semarang, 6 Oktober 2025 - Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti Semarang menerima kunjungan bersejarah dari bhikkhu anggota Sangha murid silsilah Mahasi Sayadaw dari Myanmar yang didampingi oleh beberapa Sayalay. Kunjungan yang berlangsung pada Senin pagi hingga siang ini berlangsung khidmat dan penuh makna spiritual.
Tuan rumah YM. Ditthisampanno Mahathera (Budi Utomo, Ph.D.), yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua III STIAB Smaratungga, menyambut hangat kedatangan para bhante dan tamu undangan. Penyambutan yang penuh kehormatan ini menunjukkan pentingnya kunjungan dalam konteks pengembangan hubungan Sangha internasional.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB ini dihadiri oleh umat Buddha yang meluangkan waktu untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut. Para bhante dari Myanmar melakukan puja bakti sebagai bentuk penghormatan terhadap Sima Internasional Kassapa, yang merupakan simbol penting dalam tradisi Buddha Theravada.
Dalam kesempatan istimewa ini, umat juga berkesempatan untuk berdana makan siang kepada sekitar tujuh anggota Sangha dan tamu. Pemberian dana ini menjadi bagian dari praktik kebajikan yang memberikan kesempatan bagi umat untuk mengumpulkan jasa dalam melayani Sangha.
Apresiasi khusus disampaikan kepada Mas Guru Diyarko Sasanarakhita atas dedikasi dalam mendokumentasikan foto-foto kegiatan. Lebih istimewa lagi, beliau telah mencetak sejarah dengan menjadi upasaka melalui tuntunan Sayadaw Veluriya dari Myanmar, menandai komitmen spiritual yang mendalam.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Rama Daryono Kumaradharma, alumnus STIAB Smaratungga, bersama tim yang telah membantu transportasi dengan ojek motor untuk mengantar jemput para bhante dan tamu. Dedikasi mereka dalam memberikan pelayanan transportasi sangat membantu kelancaran acara.
Kunjungan bhikkhu dari Myanmar ini membawa harapan baru bagi perkembangan Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti. Harapannya, secara perlahan vihara ini dapat dikenal kembali oleh masyarakat Buddha di Indonesia sebagai pusat spiritual yang penting.
Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi tempat pelatihan Vipassana bhavana atau meditasi kesadaran penuh (mindfulness). Dengan pengembangan sarana dan prasarana yang memadai, vihara ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak yang ingin mendalami praktik meditasi.
Kehadiran bhikkhu dari silsilah Mahasi Sayadaw, yang merupakan salah satu tradisi meditasi Vipassana paling terkemuka, memberikan inspirasi dan berkah tersendiri. Tradisi ini dikenal dengan metode meditasi yang sistematis dan efektif dalam mengembangkan kesadaran dan kebijaksanaan.
Kunjungan ini juga memperkuat hubungan antara komunitas Buddha Indonesia dengan Myanmar, negara yang memiliki tradisi Buddha Theravada yang kuat. Pertukaran spiritual dan budaya seperti ini sangat penting untuk memperkaya praktik dan pemahaman Dhamma di Indonesia.
Kegiatan ini menandai langkah penting dalam revitalisasi Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti sebagai pusat praktik meditasi dan pembelajaran Dhamma. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk alumni STIAB Smaratungga dan umat Buddha, vihara ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Buddhism di Indonesia.
Semoga kunjungan bersejarah ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara komunitas Buddha Indonesia dan Myanmar, serta menjadi berkah bagi perkembangan praktik Dhamma dan meditasi di tanah air. Sadhu, sadhu, sadhu.
Tim Redaksi STIAB Smaratungga