Mengembangkan SDM Buddhis Melalui Lembaga Dana Dhamma in Action (DiA)
- 26 Maret 2025
Semarang, 1 Agustus 2025 - Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STIAB Smaratungga, Budi Utomo, Ph.D atau YM Ditthisampanno Mahathera, turut berpartisipasi dalam acara "Harmoni Gita Anak Bangsa" yang diselenggarakan di GKI Karangsaru Semarang pada Jumat (1/8) malam. Kehadiran beliau dalam acara lintas agama ini menunjukkan komitmen STIAB Smaratungga dalam memperkuat toleransi dan keberagaman di Indonesia.
Acara yang dihadiri sekitar 500 orang dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan ini menjadi ruang persaudaraan yang unik. Para peserta yang mengenakan pakaian keagamaan beragam - mulai dari jilbab, jubah bhiksu, kerudung suster Katolik, songkok rohaniwan Konghucu, hingga kebaya adat penghayat kepercayaan - berkumpul untuk menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dalam semangat persatuan.
YM Ditthisampanno Mahathera bergabung dengan tokoh-tokoh lintas agama lainnya dalam acara yang dikemas sebagai "doa kebangsaan" tanpa ceramah panjang. Acara ini dipenuhi dengan iringan musik dan lantunan lagu-lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya, Maju Tak Gentar, Rayuan Pulau Kelapa, hingga Syukur yang dinyanyikan bersama dengan penuh penghayatan.
Suasana semakin khidmat dengan iringan organ pipa kayu dan bambu, satu-satunya di Semarang yang merupakan karya artisan lokal. Instrumen ini berpadu dengan kolintang, terompet, dan angklung yang dimainkan oleh seluruh hadirin, menciptakan simbol bagaimana keberagaman dapat menghasilkan harmoni ketika dimainkan bersama.
Gambar : Suara Merdeka
Sebagai salah satu tokoh yang tampil membacakan karya sastra yang menggugah hati, YM Ditthisampanno Mahathera bersama tokoh lintas iman lainnya seperti Gus Fadel Irawan, Ws Andi Gunawan, dr I Komang Dipta Januraga, Sr Yulia SDP, Ruwiyati, dan Samuel Wattimena, memberikan refleksi mendalam tentang makna kebangsaan dan toleransi.
Kehadiran wakil dari STIAB Smaratungga dalam acara ini sejalan dengan misi institusi pendidikan tinggi Buddha tersebut dalam membangun dialog antarumat beragama dan memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Acara "Harmoni Gita Anak Bangsa" yang digagas oleh EIN Institute bersama Persaudaraan Lintas Agama, EduHouse, Klub Merby, dan Rotary Club of Semarang Bimasena ini lahir dari kegelisahan akan meningkatnya narasi intoleransi di ruang publik menjelang ulang tahun ke-80 Republik Indonesia.
Ellen Nugroho, Direktur EIN Institute sekaligus koordinator acara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan kemerdekaan, tetapi tentang merawat mimpi para pendiri bangsa untuk Indonesia yang tidak tercerai-berai oleh iman atau ras.
Gambar : Suara Merdeka
GKI Karangsaru yang membuka ruangnya sebagai tempat penyelenggaraan menjadi simbol keterbukaan dalam keberagaman. Organ pipa di gereja tersebut dimaknai sebagai representasi Indonesia - ribuan pipa kayu dan bambu yang berbeda ukuran, bentuk, dan nada, namun ketika ditiup bersamaan dapat menghasilkan suara yang indah.
Partisipasi YM Ditthisampanno Mahathera dalam acara ini merefleksikan peran penting STIAB Smaratungga sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga aktif dalam membangun harmoni sosial dan dialog antarumat beragama di Indonesia.
Melalui kehadiran dalam acara seperti ini, STIAB Smaratungga menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Indonesia yang damai, toleran, dan bersatu dalam keberagaman, sesuai dengan nilai-nilai luhur ajaran Buddha tentang cinta kasih universal dan harmoni sosial.
Tim Redaksi STIAB Smaratungga