Doa Bersama Lintas Agama
- 02 Agustus 2024
Klaten, Jawa Tengah - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara STIAB Smaratungga turut memeriahkan perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 yang diselenggarakan di kompleks Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah. Perayaan yang dihadiri lebih dari 5.000 umat Buddha ini berlangsung meriah sejak Minggu sore hingga mencapai puncaknya pada detik-detik pergantian Waisak.
UKM Paduan Suara STIAB Smaratungga tampil dengan membawakan tiga lagu yang menggugah spiritual, yaitu "Chant of Metta", "Lentera Dunia", dan "Malam Suci Waisak". Penampilan yang menawan ini mendapat sambutan hangat dari ribuan umat yang hadir, termasuk para anggota Sangha dan Keluarga Buddhayana Indonesia.
Rangkaian acara perayaan Waisak di Candi Sewu dimulai sejak pukul 16.00 WIB dengan berbagai penampilan seni dan budaya. Selain paduan suara, mahasiswa STIAB Smaratungga juga menampilkan beragam tarian tradisional yang memperkaya nuansa perayaan.
"Kami sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam perayaan Waisak tahun ini. Melalui lagu-lagu yang kami bawakan, kami berharap dapat menyampaikan pesan kedamaian dan cinta kasih sesuai ajaran Sang Buddha," ujar ketua UKM Paduan Suara STIAB Smaratungga.
Sebelum memasuki acara ritual puja bakti, seluruh umat yang hadir diajak untuk melakukan pradaksina, yaitu ritual berjalan mengelilingi candi searah jarum jam sebagai bentuk penghormatan. Kegiatan ini dilakukan dengan khidmat dan penuh kesadaran oleh ribuan umat yang hadir.
Seluruh keluarga besar STIAB Smaratungga, mulai dari para dosen, staf, hingga mahasiswa turut serta dalam perayaan di Candi Sewu ini. Kehadiran mereka menunjukkan semangat kebersamaan dalam merayakan hari suci Waisak.
Puncak acara Waisak ditandai dengan ritual khusus pada pukul 23.55.29 WIB, yang merupakan detik-detik pergantian Waisak berdasarkan perhitungan astronomi. Pada momen sakral tersebut, seluruh umat yang hadir dengan khusyuk melantunkan paritta dan melakukan meditasi bersama.
"Perayaan Waisak di Candi Sewu tahun ini terasa sangat istimewa dengan kehadiran ribuan umat Buddha dari berbagai daerah. Keberagaman yang hadir menjadi simbol persatuan dan kedamaian sesuai ajaran Sang Buddha," kata salah seorang panitia penyelenggara.
Perayaan Waisak 2569 BE/2025 di Candi Sewu ini tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Buddha, tetapi juga merupakan ajang pelestarian budaya dan penguatan persaudaraan antar umat Buddha di Indonesia.
Tim Redaksi STIAB Smaratungga