Peringatan Magha Puja 2025 di Candi Borobudur
- 20 Januari 2025
Silicon Valley - Perusahaan teknologi raksasa Meta dilaporkan tengah mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) baru bernama Avocado, yang menandai perubahan besar dari strategi open source perusahaan selama ini. Langkah ini muncul seiring CEO Mark Zuckerberg semakin menjauh dari pendekatan model terbuka saat perusahaan fokus pada pengembangan superintelligence.
Menurut laporan Engadget, Avocado kemungkinan besar akan menjadi model proprietary alih-alih open source. Model ini dikembangkan oleh unit kecil bernama TBD di bawah AI Superintelligence Labs Meta, yang dipimpin Chief AI Officer Alexandr Wang, dan dijadwalkan rilis pada 2026.
Belum jelas apa arti proyek ini bagi masa depan Llama, model AI open source unggulan Meta. Zuckerberg sebelumnya menyatakan Meta akan terus menjadi pemimpin dalam open source, namun perusahaan tidak akan membuka semua yang mereka kerjakan untuk publik. Ia juga menyampaikan adanya kekhawatiran mengenai keamanan terkait pengembangan superintelligence.
Pergeseran strategi ini turut dipicu oleh kendala pada pengembangan Llama 4. Model Llama 4 Behemoth telah tertunda berbulan-bulan, dan The New York Times melaporkan bahwa Wang dan sejumlah eksekutif telah membahas kemungkinan untuk membatalkan proyek tersebut sama sekali. Para pengembang internal juga disebut tidak puas dengan versi Llama 4 yang sudah tersedia.
Meta juga melakukan perombakan besar dalam struktur tim AI perusahaan. Perusahaan merumahkan beberapa ratus karyawan di unit Fundamental Artificial Intelligence Research (FAIR). Yann LeCun, Chief AI Scientist Meta yang dikenal sebagai pendukung kuat open source, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia meninggalkan perusahaan.
Kepergian LeCun yang merupakan tokoh penting dalam komunitas AI dan advokat open source menjadi sinyal kuat perubahan arah perusahaan. Keputusan ini menunjukkan bahwa Meta benar-benar serius dalam mengubah pendekatan pengembangan AI-nya.
Perubahan arah menuju model tertutup menjadi langkah signifikan bagi Zuckerberg. Tahun lalu ia dengan tegas menolak platform tertutup dan menerbitkan memo berjudul "Open Source AI is the Path Forward" yang menegaskan komitmen Meta terhadap pengembangan AI terbuka.
Namun kini Zuckerberg disebut sangat khawatir Meta tertinggal dari OpenAI, Google, dan pesaing lain dalam perlombaan pengembangan AI. Kekhawatiran ini mendorong perusahaan untuk mengubah strategi secara drastis.
Meta memperkirakan akan menghabiskan USD 600 miliar dalam beberapa tahun mendatang untuk mendanai ambisi AI-nya. Investasi masif ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memenangkan kompetisi di industri kecerdasan buatan yang semakin ketat.
Perubahan strategi dari open source ke proprietary ini menjadi topik hangat di kalangan pengembang dan komunitas AI. Banyak yang mempertanyakan apakah langkah ini akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Meta atau justru akan mengurangi kolaborasi dan inovasi yang selama ini menjadi kekuatan ekosistem AI terbuka.
Dengan rencana peluncuran Avocado pada 2026, industri teknologi akan mengamati dengan seksama apakah strategi baru Meta ini akan berhasil mengantarkan perusahaan menjadi pemimpin dalam era superintelligence, atau justru akan menjadi langkah kontraproduktif yang menjauhkan Meta dari komunitas pengembang yang selama ini mendukung platform Llama.
Tim Redaksi STIAB Smaratungga
sumber : https://www.tempo.co/digital/meta-bakal-kembangkan-model-ai-baru-bernama-avocado-2097954